MELEPASKAN GENGSI
Sabtu 03 Agust 2019`Lalu sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya diperintahkannya juga untuk memberikannya` (Mat 14:9) Im 25:1.8-17; Mzm 67:2-3.5.7-8; Mat 14:1-12 ---o---
Herodes menceraikan isterinya, anak perempuan Aretas, Raja dari Nabatean Arab, lalu menikah dengan Herodias, isteri Filipus I, saudaranya. Karenanya, Yohanes menegurnya. Akibatnya Herodias, istri Herodes, marah dan, melalui putrinya, meminta Herodes memberikan kepala Yohanes Pembaptis dalam sebuah talam.
Saat itu hati Herodes sedih, tetapi karena dia sudah bersumpah di depan para tamunya akan memberikan apa saja yang diminta putrinya, maka dia tetap memerintahkan untuk memenggal kepala Yohanes Pembaptis. Ia tidak mau kehilangan gengsi (harga diri)-nya. Dengan kata lain, ia memilih Yohanes kehilangan kepalanya daripada ia kehilangan gengsinya. Gengsinya ia hargai lebih tinggi daripada nyawa sesama!
Bagaimana dengan kita? Kita dapat saja memiliki sikap seperti Herodes, mencari penghargaan diri dan gengsi dari sesama kita. Orang yang memiliki gengsi tinggi merasa diri paling hebat, berkompeten, berkemampuan lebih tinggi dibandingkan orang lain. Karena gengsi, kita bisa mengambil keputusan yang buruk, menghancurkan, dan melukai sesama kita yang tidak bersalah. Oleh karena itu, jika kita memi-liki sikap seperti ini mari kita bertobat dan mengakuinya di hadapan Tuhan. Allah membenci orang yang sombong dan mengasihi mereka yang rendah hati. (Sr. M. Alexa, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.