PERCERAIAN
Jumat 16 Agust 2019Pfak S. Stefanus dari Hungaria `Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia` (Mat 19:6) Yos 24:1-13; Mzm 136:1-3.16-18.21-22.24; Mat 19:3-12 ---o---
Perceraian dan kawin lagi adalah realitas yang terjadi di sepanjang sejarah, dari zaman Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru, bahkan sampai sekarang, termasuk di masyarakat kita. Apalagi di zaman ini, suatu zaman yang semakin sekuler, di mana nilai-nilai dasar kehidupan semakin diabaikan. Orang mengalami kekosongan, kehilangan makna kehidupan, dan perceraian semakin marak terjadi. Mungkin, kita mengira fakta ini lebih kuat terasa di negara-negara Barat, namun sebenarnya tidak demikian. Perceraian juga suatu gejala yang biasa terjadi di Indonesia. Menurut statistik yang dikeluarkan PBB: 45% sampai 60% perkawinan di Indonesia berakhir dengan perceraian. Indonesia memegang record. Lalu, bagaimana?
Bagi kita, orang Katolik, perkawinan adalah suatu Sakramen, bersifat monogami dan tidak terceraikan. Hal tersebut tercantum dalam Kitab Hukum Kanonik no. 1056. Ajaran tentang perkawinan dan perceraian dapat kita temukan juga dalam Markus 10:2-12, Lukas 16:18, 1 Korintus 7:10-11. Manusia adalah citra Allah dan dia diciptakan oleh Allah karena cinta. Allah juga telah memanggil dia untuk mencinta, suatu panggilan kodrati dan mendasar bagi setiap manusia. Allah menciptakan manusia sebagai pria dan wanita. Maka, cinta di antara mereka menjadi gambaran dari cinta Allah yang absolut dan tak tergoyahkan.
Ya Allah, lindungilah dan kuduskanlah pasangan-pasangan suami-istri dan keluarga-keluarga. (Sr. M. Clara, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.