HUKUM PERTAMA HARUS TETAP URUTAN PERTAMA
Jumat 23 Agust 2019Pfak S. Rosa dari Lima, Perawan `Jawab Yesus kepadanya: `Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama` (Mat 22:37-38) Rut 1:1.3-6.14-16.22; Mzm 146:5-10; Mat 22:34-40 ---o---
Hukum terutama dan pertama adalah mengasihi Tuhan. Sekali lagi: `mengasihi`! Tidak cukup hanya `percaya`. Setan percaya bahwa Yesus sungguh Tuhan (bdk. Luk 4:34), namun ia tidak mengasihi Tuhan. Ia masuk neraka.
Mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi juga mengandung arti men-tuhan-kan Tuhan dalam diri dan hidup kita. `Men-tuhan-kan Tuhan` berarti menempatkan Tuhan pada prioritas pertama dalam diri kita. Konkritnya: mengutamakan kehendak Tuhan dalam segala hal, termasuk dalam menyelesaikan masalah, memilih jodoh/studi/ dll, mengurus bisnis, dll. Begitu pun dalam berelasi dengan sesama.
Kita harus mengasihi sesama karena itu kehendak Tuhan. Kasih kepada sesama harus didasari kasih kepada Tuhan. Contoh: sekalipun ibu kandung kita sendiri yang menyuruh kita untuk aborsi, kita wajib tidak mentaatinya karena Tuhan melarang kita membunuh. Kita harus tahu perbedaan level antara Tuhan (Pencipta) dan ciptaan.
Mengasihi itu mustahil, tanpa `keluar dari diri sendiri` dan menyangkal diri (bdk. Mat 16:24). Ketika suami ingin makan singkong, padahal kita ingin sekali makan keju, maukah kita mengalah? Ataukah, kita bersikeras dengan keinginan/pendapat/prinsip kita sendiri? Itu hanya contoh kecil. Kasih itu mau mendengarkan. Kasih itu mampu berdiskusi dalam damai dan mengalah, sejauh itu tidak bertentangan dengan Hukum Tuhan. (Sr. M. Andrea, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.