`TIDAK MUNAFIK` BUKAN `TIDAK SEMPURNA`
Rabu 28 Agust 2019Pw S. Agustinus, UskPujGrj `Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran` (Mat 23:27) 1Tes 2:9-13; Mzm 139:7-12; Mat 23:27-32 ---o---
Yesus mengecam orang-orang Farisi dan menyebut mereka munafik seperti `kuburan bercat putih` yang tampak bersih dari luar, tetapi dalamnya penuh tulang dan kotoran. Mungkin, kita semua memiliki sisi `kemunafikan orang Farisi`. Kita ingin tampak baik dan bersih, dan menutupi kele-mahan dan kekotoran kita. Apakah sabda Yesus untuk tidak munafik ini mengajak kita untuk bersikap: `Saya ini orang berdosa, saya suka bermalas-malasan, saya suka marah, dll., maka yah, saya akan terus-terang bersikap malas, marah, dll. karena saya tidak mau munafik. Saya mau tampil apa adanya diri saya dengan segala keterbatasan saya`?
Yesus bukan tidak ingin kita menjadi sempurna/kudus, bahkan Ia memerintahkan, `Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna` (Mat 5:48). `Menjadi kudus` dan `berpura-pura kudus` itu tidak sama. Yesus ingin kita sungguh-sungguh menjadi kudus seutuh-utuhnya, bagian luar maupun bagian dalam. Ia tidak mau kita `berpura-pura kudus`.
Jadi, mari meneladan St. Agustinus: mengakui kepapaan dan dosa kita, namun sungguh-sungguh berusaha menjadi kudus dengan seluruh bagian diri kita, luar dan dalam. Jika kita menyapa dengan ramah orang yang tidak simpatik, mari kita sertakan hati kita juga, jangan mengutukinya dalam hati. (Sr. M. Salve Regina, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.