LUAPAN KASIH DAN SYUKUR DALAM KERENDAHAN HATI
Kamis 19 Sep 2019Pfak S. Yanuaris, UskMrt `Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu` (Luk 7:38) 1Tim 4:12-16; Mzm 111:7-10; Luk 7:36-50 ---o---
Setelah membaca Luk 7:36-50, coba Anda hening sejenak dan pejamkan mata, lalu bayangkan peristiwa Injil tsb.: seorang wanita pendosa mendengar bahwa Yesus diundang makan seorang Parisi. Bisa kita bayangkan hatinya melonjak dalam sukacita. Dengan antusias, ia segera melihat semua miliknya. `Apa yang bisa kuberikan untuk-Nya?` pikirnya dalam hati. Tak ada keraguan, apalagi kesedihan, untuk `memboroskan` uangnya membeli minyak terbaik untuk si Dia. Bisa jadi, ia pun sudah tiba dan menunggu di dekat rumah si Parisi jauh sebelum Yesus datang, maka begitu Yesus masuk, ia langsung `menyambut-Nya`. Ia membasahi kaki Yesus dengan air matanya, menyekanya dengan rambutnya, dan tanpa henti menciuminya. Sekali lagi: bayangkanlah, jangan hanya membaca, supaya Anda bisa masuk, memahami, dan merasakan luapan-luapan kasih dan syukur dalam kerendahan hati macam apa yang ada dalam hati si wanita pendosa ini kepada Yesus.
Jika Anda sudah masuk dalam hati si wanita ini, masuklah ke dalam hati Anda sendiri dan bertanyalah, `Adakah luapan kasih dan syukur seperti itu dalam hatiku untuk Yesus? Adakah kerendahan hati, kerinduan, dan kelembutan seperti itu dari hatiku untuk-Nya? Bukankah Yesus pun telah mengampuni dan menyelamatkanku seperti kepada wanita itu?` Ungkapkanlah tanggapan Anda kepada Yesus sendiri dalam doa. (Sr. M. Andrea, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.