CARA MENDENGAR SABDA ALLAH
Senin 23 Sep 2019Pw S. Padre Pio dr Pietrelcina, Im `Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya` (Luk 8:18) Ezr 1:1-6; Mzm 126:1-6; Luk 8:16-18 ---o---
Bagaimana cara kita mendengar? Apakah kita sudah memahami rahasia Kerajaan Allah? `Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya` (ay. 18).
Ayat 18 ini menunjukkan pertumbuhan dalam Sabda Allah. Cinta dan bakti kepada Allah dibangun dari dan berkembang di dalam diri kita. Inilah berkat hidup orang yang membiarkan benih mereka tumbuh dan cahaya mereka bersinar. Dengan demikian, membawa orang lain sampai kepada Allah dan Kerajaan-Nya.
Cara kita mendengar sangat memengaruhi pemahaman kita mengenai Kerajaan Allah. Hati yang murni, bebas dari noda dosa actual, menjadikan hati kita tempat yang subur untuk bertumbuhnya Sabda Allah. Hati yang dekat dengan Allah menumbuhkan cinta dan bakti kepada-Nya dan akan tampak buah-buahnya dalam hubungan dengan sesama maupun dengan alam ini.
Apa yang harus kita lakukan agar menjadi pendengar Sabda Allah yang baik? Satu poin penting: jika mendengarkan/membaca Sabda Allah, sadarilah dan hargailah apa yang Anda baca/dengar itu sebagai Sabda Allah, bukan perkataan manusia biasa, bukan pula bacaan biasa seperti koran, novel, atau bahkan buku ilmu pengetahuan ilmiah, dll. Allah adalah Allah. Sabda-Nya adalah Kebenaran dan Hidup. (Sr. Frances, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.