RELASI YANG DISEMPURNAKAN

Selasa 24 Sep 2019

`Ibu dan saudara-saudara Yesus datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak` (Luk 8:19)

Ezr 6:7-8.12.14-20 .Mzm 122:1-5; Luk 8:19-21
---o---

Bila diperhatikan setiap hari Minggu banyak orang yang datang ke gereja bersama keluarga mereka, walaupun ada juga yang datang sendirian. Sebenarnya, untuk apa kita datang ke gereja bersama keluarga kita? Apakah supaya tampak sebagai keluarga yang akur dan harmonis? Atau, hanya sebuah rutinitas belaka?

Pemazmur berkata, `Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: `Mari kita pergi ke rumah Tuhan` (Mzm 122:1). Benarkah kebersamaan sebagai satu keluarga dipenuhi oleh sukacita ketika kita pergi ke gereja?

Bunda Maria meneladankan kepada kita agar keluarga kita pertama-tama terbiasa datang kepada Putranya, walaupun seringkali hal itu sangat sulit kita lakukan. Banyak hal yang menghalangi kebersamaan kita. A.l.: situasi, pekerjaan, persoalan, dll. Akan tetapi, kita harus berjuang untuk melalui semuanya itu. Modal kita agar bisa berjuang melewati halangan tersebut adalah hidup dari Sabda Allah.

Yesus tidak menolak hubungan di dalam keluarga, tetapi Yesus menunjukkan hubungan-Nya dengan Maria tidak hanya sebagai suatu keluarga, namun hubungan yang lebih penting lagi adalah Maria sebagai murid-Nya yang mendengarkan firman dan melakukannya (bdk. Luk 8:21). Apabila kita membiasakan diri sebagai satu keluarga, merenungkan sabda Allah, berbagi pengalaman iman, maka sebenarnya relasi di dalam keluarga kita, kekeluargaan kita, akan semakin disempurnakan.

(Sr. M. Brigitta, P.Karm)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---