MENERIMA KEBENARAN

Jumat 04 Okt 2019

Pw S. Fransiskus dari Asisi

`Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku` (Luk 10:16)

Bar 1:15-22; Mzm 79:1-5.8-9; Luk 10:13-16
---o---

Tuhan bisa memilih siapa saja untuk menyampaikan pesan-Nya dan menyapa kita. Mereka yang dipilih-Nya bukanlah `malaikat` atau `superman` yang tidak mempunyai cacat dan kekurangan. Bukan tidak mungkin, mereka sendiri masih lebih sering `jatuh` daripada `bangun`-nya dalam menerapkan apa yang mereka sampaikan sendiri. Semua itu bisa membuat kita sulit untuk menerima pesan Tuhan yang mereka sampaikan. Maka, kita perlu mempertajam mata iman kita dan membedakan antara sabda Allah yang disampaikan dengan ketidaksempurnaan pribadi yang menyampaikannya.

Selain itu, sabda Allah adalah kebenaran. Perlu kerendahan hati untuk dapat menerima kebenaran, karena kebenaran menuntut kita untuk melihat realitas bahwa masih banyak ketidakbenaran yang ada dalam diri kita yang harus kita perbaiki. Namun, jika kita berani menerimanya, maka kita akan dibawa kepada keselamatan.
Yesus mengutus para murid-Nya untuk mewartakan Injil dan Ia mengecam beberapa kota yang tidak mau mendengarkan para utusan-Nya itu. Ini suatu bahan refleksi bagi kita, yaitu bagaimana kita menerima orang-orang yang dipakai Tuhan untuk menyampaikan sabda atau pesan-Nya. Kita perlu menerima sabda Allah sebagai pesan Allah sendiri, bukan sekedar pesan manusia. Allah sendirilah yang hendak menyapa kita.

(Sr. M. Bernadine, P.Karm)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---