HIDUP DALAM KETAKUTAN
Minggu 06 Okt 2019Hari Minggu Biasa XXVII `Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban` (2Tim 1:7) Hab 1:2-3; 2:2-4; Mzm 95:1-2.6-9; 2Tim 1:6-8.13-14; Luk 17:5-10 ---o---
Umumnya setiap manusia memiliki rasa takut dan kadang-kadang kita tidak dapat menghindar dari perasaan takut. Namun, rasa takut yang terus-menerus dan berubah menjadi sebuah `ketakutan yang mencengkeram` akan membuat jiwa manusia tersiksa. Ia akan `bersembunyi` dan semakin tenggelam dalam ketakutannya. Ada banyak alasan yang membuat manusia hidup dalam ketakutan, namun seringkali manusia tidak sadar bahwa ketakutannya lahir dari sebuah kesombongan. Mengapa? Karena, ia tidak mau membiarkan Allah bekerja secara bebas dalam kehidupannya. Ia tidak mau membiarkan Allah menjadi tuan atas hidupnya. Di sinilah rahmat iman sangat dibutuhkan seperti yang dikatakan dalam Kitab Nabi Habakuk bahwa `orang benar` akan hidup berkat imannya` (Hab 2:4).
Sesungguhnya saat kita dibaptis, Roh Kudus dicurahkan di dalam hati kita. Roh Kudus bukanlah roh yang melahirkan ketakutan dalam diri kita, sebaliknya, Ia membangkitkan keberanian, mengobarkan iman dan kasih, serta memberikan kekuatan kepada kita. Perubahan yang dialami para Rasul saat menerima Roh Kudus pada hari Pentakosta seharusnya juga menjadi pengalaman kita pribadi karena Roh Kudus yang kita terima adalah Roh Kudus yang sama dengan yang mereka terima saat itu. Para Rasul yang semula bersembunyi dengan ketakutan menjadi berani tampil dan menjadi saksi Kristus yang penuh kuasa. Sudahkah kita terbuka terhadap rahmat keberanian dari Roh Kudus? (Sr. M. Valentina, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.