`BERTOBAT`. APA CUKUP SEKALI?

Jumat 11 Okt 2019

`Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat daripadanya, dan mereka masuk dan tinggal di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk daripada keadaannya semula` (Luk 11:26)

Yl 1:13-15; 2:1-2; Mzm 9:2-3.6.16.8-9; Luk 11:15-26
---o---

Cukup banyak kasus di mana seorang yang sudah bertobat dari dosa-dosa berat yang digumulinya, akhirnya jatuh kembali ke dosa-dosa itu. Ada yang `jatuh`-nya lebih parah. Hal seperti itu juga bisa terjadi pada orang yang sudah dibebaskan dari ikatan kuasa kegelapan yang dipakainya, namun kemudian ia jatuh lagi dan kembali `mengikatkan diri` dengan kuasa-kuasa itu. Mengapa hal-hal tragis dan memrihatinkan ini bisa terjadi?

Umumnya, kesalahan utamanya adalah orang-orang tersebut `sadar tidak sadar` bersikap bahwa `mandi itu cukup satu kali, maka akan bersih selamanya`. Mereka beranggapan `bertobat itu cukup sekali, maka akan bersih selamanya, tidak mungkin menjadi kotor lagi`. Betulkah demikian? Bukankah setelah mandi, Anda bisa menjadi kotor lagi dan perlu mandi lagi? Si jahat yang tidak senang melihat hati kita bersih dan kedagingan kita sendiri membuat kita bisa kotor lagi atau jatuh kembali dalam dosa-dosa.

Oleh karena itu, kita perlu bertobat dan bertobat lagi. Tidak hanya itu. Kita tidak hanya perlu bertobat dalam arti `meninggalkan dosa-dosa`, tetapi kita juga perlu `mengisi diri dengan Yesus`. Tanpa mengisi diri dengan Yesus, walaupun hati kita sudah bersih dari dosa, pasti si jahat akan memasukinya lagi. Dia jauh lebih kuat daripada kita sendiri. Kita butuh `orang yang lebih kuat` (bdk. Luk 11:21) untuk menjaga hati kita. Yesuslah `Orang Paling Kuat`!

(Erika Untung)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---