BERTEKUN DALAM DOA

Minggu 20 Okt 2019

Hari Minggu Biasa XXIX
Hari Minggu Misi

`Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?` (Luk 18:7)

Kel 17:8-13; Mzm 121:1-8; 2Tim 3:14 - 4:2; Luk 18:1-8
---o---

Perumpamaan dalam bacaan Injil mengisahkan bagaimana seorang hakim akhirnya membenarkan seorang janda yang terus-menerus mengajukan permohonan pembelaan tanpa kunjung henti. Karena enggan untuk menghadapi si janda terus-menerus, akhirnya si hakim membenarkan dan membebaskannya.
Dengan perumpamaan itu, Yesus menegaskan bahwa kita harus bertekun dalam doa tanpa kunjung putus.

Lewat kisah Musa dan Yosua, kita juga diingatkan bahwa perang dapat dimenangkan karena Musa yang mengangkat tangannya dan berdoa dengan penuh iman. Saat Musa mengangkat tangannya, pasukan Israel yang dipimpin Yosua lebih kuat daripada musuhnya. Sebaliknya, jika ia menurunkan tangannya, musuh Israel yang lebih kuat. Kelelahan Musa tidak dapat dielakkan, Harun dan Nur turut menopang tangannya dengan segala cara hingga perang usai dan kemenangan tercapai.

Sebagai pengikut Kristus, seharusnya `Musa yang berdoa` dan `Yoshua yang bertempur` ada dalam diri kita. Maksudnya, kita harus bertekun dalam doa dan memegang teguh firman Allah untuk mengajar, menyatakan kesalahan, mendidik manusia dalam `medan pertempuran hidup` setiap hari, walaupun kita mengalami rasa capai, penat, jemu, dll. Sudahkah kita setia pada jam-jam doa kita? Bertekun dalam pelayanan dan tugas kita setiap hari?

(Veronika)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---