MENULARKAN KEBAIKAN

Kamis 07 Nop 2019

`Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahliahli Taurat, katanya: `Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka.` (Luk 15:2)

Rm 14:7-12; Mzm 27:1.4.13-14; Luk 15:1-10
---o---

Seringkali kita terjebak untuk menghakimi orang lain, apalagi jika kita tengah berkumpul bersama temanteman dan mulai bergosip. `Semakin digosok semakin sip,` begitulah pepatah mengatakan, dan memang demikian adanya. Semakin kita membicarakan kejelekan/ kelemahan orang lain, pembicaraan tersebut makin menarik. Akan tetapi, coba kita bayangkan jika kita sendiri yang menjadi subyek pembicaraan dalam sebuah gosip yang negatif, bagaimanakah perasaan kita?

Bacaan pertama maupun Injil, mengingatkan kita bahwa kita adalah milik Tuhan, entah kita mati ataupun hidup. Pada penghakiman akhir kita sendirilah yang harus mempertanggungjawabkan semua perbuatan kita maka tidak ada faedahnya kita hidup seperti orang Farisi, yang hanya bisa mencerca Yesus yang mau menerima para pemungut cukai dan orang berdosa. Yesus mengajak kita untuk selalu mengulurkan tangan bagi orang berdosa. Karena pertobatan satu orang berdosa maka ada sukacita besar di surga.

Maukah kita mengubah kebiasaan buruk bergosip menjadi kebiasaan yang positif? Misalnya, mendoakan sesama kita yang, menurut kita, mungkin telah jatuh dalam kelemahannya, dengan cara berdoa satu kali Bapa Kami, tiga kali Salam Maria setiap hari, atau pun doa-doa lainnya, supaya sesama kita itu menjadi orang yang lebih baik. Kita juga bisa mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama, maka sukacita surga akan semarak setiap saat.

(Veronika)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---