MEMBUAT KOMITMEN
Rabu 20 Nop 2019`Langkahku tetap mengikuti jejak-Mu, kakiku tidak goyang` (Mzm 17:5) 2Mak 7:1.20-31; Mzm 17:1.5-6.8.15; Luk 19:11-28 ---o---
Setelah mengikuti retret, seorang gadis merasa hatinya berkobar-kobar dan sukacitanya meluap-luap. Kemudian, ia membuat sebuah komitmen untuk mengikuti jejak Kristus secara radikal dan melakukan kurban-kurban kecil sebagai silih bagi jiwa-jiwa yang membutuhkan. Namun, semangat yang ada dalam dirinya itu ternyata tidak bertahan lama. Ia mulai merasakan kebosanan, kemalasan, dan gejolak-gejolak lain dalam batinnya. Ia mulai merasa bahwa komitmen yang telah dbangun sebelumnya hanyalah katakata kosong dan tidak ada artinya. Akhirnya, ia melupakan komitmennya. Akibatnya? Ia terseret kembali dalam pola hidupnya yang lama, juga dosa-dosa. Ini sebuah kekeliruan yang sering dilakukan orang.
Kehidupan Kristiani yang seharusnya ialah tetap berjuang menjalankan komitmen untuk mengikuti Kristus, dalam situasi sesulit apa pun. Pengalaman jatuh-bangun dalam menjalankan komitmen adalah hal yang biasa. Membangun sebuah komitmen, walaupun dalam pelaksanaannya mengalami kegagalan, merupakan langkah awal dalam perjalanan panjang yang akan kita lalui. Tanpa membangun komitmen, tidak ada sesuatu yang harus diperjuangkan dan janji yang harus ditepati. Bisa jadi, tujuan dan cita-cita menjadi sebuah khayalan kosong karena tak ada usaha dan kesungguhan untuk merealisasikannya.
Marilah mulai saat ini kita membangun komitmen kita masing-masing untuk mengikuti jejak Kristus dan setia di jalan yang benar. Jangan menunggu saat yang tepat, tetapi lakukanlah sekarang! (Sr. M. Odilia, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.