ALLAH ADA BAGI KITA
Sabtu 23 Nop 2019Pfak S. Klemens I, PausMrt;
Pfak S. Kolumbanus, Abas `Sebab bukan untuk seterusnya orang miskin dilupakan, bukan untuk selamanya hilang harapan orang sengsara` (Mzm 9:19) 1Mak 6:1-13 .Mzm 9:2-4.6.16.19; Luk 20:27-40 ---o---
Di tengah pelbagai peristiwa hidup ini, tidak mustahil kita merasa sendirian, tak berdaya, tak berharga, dan tanpa pengharapan. Namun, pemazmur mengatakan, `[...] bukan untuk seterusnya orang miskin dilupakan, dan bukan untuk selamanya hilang harapan orang sengsara` (Mzm 9:19). Mengapa? Karena keadaan akan berubah oleh Allah yang begitu mengasihi kita. Ia tidak akan tinggal diam.
Apabila dalam perjuangan hidup ini, kita merasa Allah meninggalkan atau melupakan kita, baiklah kita mengingat bahwa Allah berkata, `Aku tidak akan melupakan engkau. Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku` (Yes 49:15d16). `Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman` (Mat 28:20).
Biasanya, dalam penderitaan, barulah kita memelihara pengharapan bahwa dukacita kita akan berubah menjadi sukacita (bdk. Yoh 16:20) selama kita tetap berjalan bersama Tuhan. Kapan? Kita tidak tahu pasti. Itu bisa terjadi di hidup ini, bisa juga di hidup mendatang. Janganlah kita bersusah hati karena Yesus bersabda, `Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia` (Yoh 16:33).
Sebaliknya, jika kita sedang kaya (materi atau pun rohani), janganlah kita menghina dan menindas yang miskin. Sering terjadi, bukan, bahwa seorang kaya menghina orang miskin, lalu dalam perjalanan waktu si miskin menjadi jauh lebih kaya daripada dia? (Sr. M. Viona, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.