HATI HAMBA
Senin 02 Des 2019`Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita` (Mat 8:6) Yes 2:1-5 atau Yes 4:2-6; Mzm 122:1-9; Mat 8:5-11 ---o---
Seruan di atas adalah suatu seruan yang lahir dari hati yang turut merasakan penderitaan orang yang dikasihi, padahal kita tahu siapa dia yang berseru kepada Yesus. Dia adalah seorang perwira yang hambanya sakit parah, seorang pribadi yang memiliki kasih yang sangat besar.
Ada seseorang, yang menurut pandangan banyak orang, suka mendermakan hartanya kepada gereja. Suatu hari ia meminta supaya rumah barunya yang begitu megah diberkati. Ketika sedang memberkati suatu ruangan kecil dan sempit di bagian bawah tangga, si pastor bertanya, `Ini tempat apa?` Betapa terkejutnya pastor tersebut mendengar jawaban, bahwa itu adalah kamar pembantu rumah tangganya.
Dua orang yang sama-sama memiliki hamba, namun kita bisa melihat siapakah di antara mereka berdua yang memiliki hati seorang hamba. `Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya` (Mat 8:9).
Seorang yang rendah hati pasti memiliki kasih yang besar. Di dalam kasih ada iman dan pengharapan. Kuasa penyembuhan sering terjadi ketika seseorang berkembang di dalam iman, harapan, dan kasih. Hati Allah menjadi luluh ketika orang tersebut berseru kepada-Nya, sehingga Ia tidak menunda-nunda karya dan mukjizat-Nya. (Sr. M. Brigitta, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.