MEMILIH TERANG ATAU GELAP?
Selasa 31 Des 2019Hari Ketujuh dalam Oktaf Natal
Pfak S. Silvester I, Paus `Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah` (Yoh 1:1) 1Yoh 2:18-21; Mzm 96:1-2.11-13; Yoh 1:1-18 ---o---
Firman (atau `Logos`) dalam Injil Yohanes menunjuk kepada satu Pribadi Ilahi yang sudah ada sejak sebelum penciptaan. Firman itu berada bersama-sama dengan Allah dan kemudian diutus ke dalam dunia untuk menyampaikan kabar keselamatan. Kedatangan Firman ke dalam dunia dikenal dengan istilah Inkarnasi, `Firman menjadi manusia`. Dialah Tuhan Yesus Kristus. St. Yohanes melihat bahwa dunia berada dalam kegelapan (dosa), maka ia menyebut Firman itu sebagai `Terang` dan `Hidup`.
Kedatangan Firman, yang di dalam-Nya ada terang dan hidup, ditolak oleh dunia. Penolakan yang lebih nyata terjadi ketika Yesus mulai melakukan karya-Nya secara nyata, walaupun disertai banyak tanda dan mukjizat. Puncak dari penolakan itu terjadi ketika Yesus dihukum mati di atas kayu salib. Manusia memilih tetap tinggal dalam kegelapan dan dosa dan menolak `hidup dan terang` itu.
Zaman sekarang pun sebagian besar manusia memilih untuk tinggal dalam kegelapan dan menolak `terang`. Manusia lebih senang bercengkerama dengan dosa-dosa daripada mendekat kepada Tuhan. Tidak sedikit juga orang yang tidak percaya kepada Tuhan. Sebagai orang Katolik, berada di posisi manakah kita? Apakah kita memilih untuk percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Penyelamat serta meninggalkan dosa-dosa? Ataukah, kita malah memilih untuk tidak percaya dan menolak Tuhan serta bergelimang dalam dosa-dosa? (Fr. Mario, CSE) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.