Berdoa

Selasa 03 Mar 2020

Hari Biasa Pekan I Prapaskah

`... dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan` (Mat 6:7)

Yes 55:10-11; Mzm 34:4-7.16-19; Mat 6:7-15
---o---

Dalam sebuah retret, seorang bapak bercerita bahwa ia memiliki kerinduan untuk berdoa dan dekat dengan Tuhan, tetapi tidak tahu bagaimana harus berdoa. Ia merasa bahwa ia adalah seorang yang sederhana dan tidak pandai menyusun kata-kata untuk berdoa. Karena itu ia merasa malu kepada Tuhan. Ah, sayang, bapak ini belum sungguh-sungguh mengenal Tuhan.

Dalam doa Tuhan tidak menuntut kita untuk berkatakata dengan indah seperti berpuisi. Tuhan mengenal dan menyelami kedalaman hati kita. Ia mengetahui segala hal yang kita alami; Ia mengerti pikiran dan hati kita bahkan tanpa kita mengucapkan sepatah kata pun. Yang Ia inginkan dari kita dalam doa adalah keterbukaan dan kejujuran kita di hadapan-Nya. Ia ingin supaya kita menjalin relasi yang dekat dengan-Nya seperti seorang sahabat. Kita dapat berbicara apa adanya kepada Tuhan sebagaimana kita berbicara kepada teman baik kita, tempat kita berbagi suka dan duka.

Terlebih lagi, dalam doa sebenarnya Tuhan ingin berbicara dengan kita. Sapaan-Nya justru terdengar jelas dalam keheningan seperti yang dialami Nabi Elia (lih. 1Raj 19:9-14). Maka Yesus menasehatkan, `dalam doa-mu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah` (Mat 6:7). Berilah kesempatan bagi Tuhan untuk berbicara kepada kita.

(Sr. M. Amadea, P.Karm)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---