Percaya dan Pasrah
Senin 06 Apr 2020Hari Senin dalam Pekan Suci `Tuhan adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?` (Mzm 27:1) Yes 42:1-7; Mzm 27:1-3.13-14; Yoh 12:1-11 ---o---
Ayat di atas bisa memberikan kekuatan kepada kita yang sedang menghadapi persoalan. Namun sayangnya kekuatan itu tidak kita dapat karena kurangnya pengetahuan dan keterbukaan kita terhadap kasih Allah. Seringkali ketakutan dan keputusasaan lebih mengu-asai kita karena kita kurang percaya dan berpasrah kepada Allah
Kepercayaan yang seperti apa yang harus kita miliki untuk dapat bertahan dalam persoalan? Kepercayaan se-orang anak kepada bapanya, di mana kita percaya bahwa Allah mencintai kita sebagai anak-Nya sehingga Ia tidak akan membiarkan kita celaka. Kita juga harus percaya akan Allah yang setia dan yang tidak akan membiarkan kita dicobai melampaui kekuatan kita (bdk. 1Kor 10:13).
Bagi St. Theresia dari Lisieux, kepercayaan kepada Allah merupakan meterai jiwanya. Ia tidak pernah putus asa dalam menghadapi kesukaran-kesukaran hidup. Dalam setiap keadaan ia menunjukkan suatu kepercayaan yang tidak pernah meragukan kuasa dan kebaikan Bapa.
Selain itu St. Theresia menunjukkan arti pengharapan Kristiani, bahwa hidup kita sebagai manusia adalah bagian dari rencana Allah. Pengharapan ini memampukan kita untuk pasrah dan berserah penuh akan apapun yang terjadi karena tahu Allah punya rencana yang baik bagi kita (bdk. Yer 29:11). (Sr. M. Redempta, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.