Lidah Seorang Murid
Rabu 08 Apr 2020Hari Rabu dalam Pekan Suci `Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu ...` (Yes 50:4) Yes 50:4-9; Mzm 69:8-10.21-22.31.33-34; Mat 26:14-25 ---o---
Seringkali kita menyebut diri sebagai murid Kristus, dan betapa bangganya ketika kita dipanggil sebagai murid Kristus. Namun ada konsekuensi yang harus kita tanggung sebagai seorang murid Kristus. Pada hari ini, Nabi Yesaya mengingatkan kita pada salah satu konsekuensi tersebut: memiliki perkataan yang membangun semangat baru kepada orang yang letih lesu. Betapa seringnya kita lupa akan hal ini, bukan?
Sebaliknya, ada pepatah yang mengatakan, `Lidah tidak bertulang.` Betapa benarnya pepatah ini, karena seringkali`bahkan tanpa kita sadari`kita jatuh dalam dosa karena lidah dan perkataan kita, sebagaimana dijelaskan St. Yakobus dalam suratnya (bdk, Yak 3:1-18).
Sebagaimana kita lihat dalam bacaan Injil hari ini, Yudas mengkhianati Yesus bukan saja karena dia menjual Yesus kepada imam-imam kepala. Ia menjadi pengkhianat karena pertama-tama ia adalah seorang murid yang tidak menggunakan lidahnya sebagai seorang murid.
Pada pekan suci ini kita diingatkan kembali untuk menjaga lidah sebagai seorang murid, sehingga katakata yang keluar adalah kata-kata yang membangun, menghibur dan menguatkan; bukan kata-kata yang memfitnah, menjatuhkan dan penuh dengan kebencian. (Sr. M. Martha, P. Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.