Kekuatan Salib Raja
Jumat 10 Apr 2020Hari Jumat Agung `... hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul` (Yes 53:11) Yes 52:13-53:12; Mzm 31:2.6.12-17.25 Ibr 4:14-16; 5:7-9; Yoh 18:1-19:42 ---o---
Pada masa Yesus hidup di Palestina, salib menjadi tanda kehinaan. Salib menjadi hukuman memalukan bagi penjahat. Jauh sebelum Yesus lahir, budaya Timur Tengah menghukum mati orang yang melakukan kejahatan besar dengan diikat atau dipaku pada salib yang berbentuk T atau + (tanda plus`salib Yesus). Orang Yahudi dan bangsa-bangsa lain, seperti yang berkebudayaan Yunani mempertanyakan bagaimana Allah mati di salib. Salib menjadi batu sandungan dan kebodohan (1Kor 1:23). Mengapa percaya pada Allah yang mati disalib?
Bagi orang Kristen, Pemberitaan Salib adalah kekuatan Allah (1Kor 1:18). Melalui salib Yesus mengalahkan kematian dengan bangkit dari kematian. Tidak ada yang dapat menandingi kuasa salib. Maut sekalipun kalah dengan kuasa salib. Maut tidak mampu menguburkan Yesus yang tersalib. Salib mengalahkan maut atau kematian karena melalui salib, Yesus dimuliakan dan dibangkitkan! Salib adalah kekuatan yang mengubah kehinaan kita sebagai manusia berdosa menjadi mulia di hadapan Allah. Dosa membuat kita minus besar dihadapan Allah. Diperlukan suatu plus yang besar untuk menjadikan kita plus. Nilai plus itu tidak lain adalah salib. (Rm. Klimakus de Jesu, CSE) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.