Kegelisahan Kita
Minggu 10 Mei 2020Hari Minggu Paskah V `Janganlah gelisah hatimu; Percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku` (Yoh 14:1) Kis 6:1-7; Mzm 33:1-2.4-5.18-19; 1Ptr 2:4-9; Yoh. 14:1-12 ---o---
Kegelisahan macam apakah yang sedang Yesus bicarakan pada ayat di atas? Kegelisahan akan keperluan hidup sehari-hari seperti makanan, pakaian, barang-barang, dan lain-lain? Membaca seluruh perikop ini, tampak bahwa di sini Yesus tidak sedang membicarakan kekhawatiran akan hal-hal fisik seperti dalam Injil Matius 6:25-34.
Pada perikop-perikop sebelumnya, Yesus mengingatkan para murid bahwa Dia tidak akan lama lagi bersama mereka (bdk. Yoh 13:33). Bayangkan bagaimana keadaan para murid yang sudah sekian lama begitu akrab hidup bersama Yesus, lalu sekarang akan ditinggalkanNya. Mereka tidak akan lagi mendengar suara-Nya dengan telinga mereka, tidak pula melihat dan menyentuhNya! Kegelisahan karena `kehilangan` inilah yang sedang dibicarakan Yesus.
Seberapa besarkah arti kehadiran Yesus bagi kita sehingga kita tidak mau kehilangan Dia dan persahabatan dengan-Nya? Ataukah persahabatan kita dengan-Nya tidak berharga sehingga kita tidak mempedulikan-Nya?
Di sisi lain, `hilangnya` Yesus yang bisa didengar, dilihat, disentuh secara fisik karena Ia wafat, bangkit, dan pergi kepada Bapa, menyadarkan kita bahwa Ia bukan hanya Allah yang dekat dengan kita, tetapi juga Allah yang jauh melampaui kita. Apakah dalam persahabatan kita dengan-Nya, kita menyadari keagungan-Nya? Ataukah kita bersikap kurang hormat kepada-Nya? (Sr. M. Andrea, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.