Pada Hari Kebangkitan
Rabu 03 Jun 2020Pw St. Karolus Lwanga dkk, Martir `Apabila orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga` (Mrk 12:25) 2Tim 1:1-3.6-12; Mzm 123:1-2; Mrk 12:18-27 ---o---
Kaum Saduki bukanlah golongan Yahudi yang besar. Mereka adalah kaum bangsawan dan orangorang yang hidup makmur. Anggotanya kebanyakan adalah imam. Sebagai golongan orang makmur dan keturunan bangsawan, mereka ingin mempertahankan kenikmatan dan hak-hak khusus mereka dengan segala macam cara. Golongan ini tidak percaya akan kebangkitan. Maka mereka pun bertanya kepada Yesus mengenai kebangkitan: bila ada seorang perempuan yang kawin dengan tujuh orang bersaudara, yang pertama kawin dengannya sampai yang ketujuh dengan tidak meninggalkan keturunan, dan setelah mereka semua, perempuan itupun mati. Pada hari kebangkitan, siapakah yang menjadi suami perempuan itu?
Mungkin kita pun pernah berpikir atau bahkan punya gagasan yang keliru mengenai keadaan kita setelah kebangkitan. Yesus menjawab pertanyaan ini. Ia menyatakan bahwa jika seseorang bangkit kembali, ketentuanketentuan lama mengenai hal-hal fisik tidak akan berlaku lagi. Orang-orang yang bangkit dari antara orang mati adalah seperti malaikat-malaikat. Dan hal-hal fisik atau lahiriah seperti kawin dan dikawinkan tidak akan ada lagi.
Yang perlu kita pikirkan adalah bagaimana supaya kita mengalami kemurahan Allah, hidup bahagia bersama-Nya dalam kemuliaan kekal. (Sr. M. Rita, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.