Mau Mendengarkan

Selasa 09 Jun 2020

Pfak St. Efrem, Diakon dan Pujangga Gereja

Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang seperti firman Tuhan yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia (1Raj 17:16)

1Raj 17:7-16; Mzm 4:2-5.7-8; Mat 5:13-16; 33.36-38
---o---

Nabi Elia adalah `Man of God,` insan Allah yang hidupnya diresapi oleh kehadiran Allah. Ia selalu bersandar pada penyelenggaraan Allah. Dalam kesunyian sungai Kerit, Allah memberi dia makan lewat burung gagak (bdk. 1 Raj 17:1-6).

Hari ini Allah menyelenggarakan kehidupannya melalui seorang janda miskin di Sarfat. Allah tidak menyuruhnya untuk pergi meminta tolong kepada seorang janda kaya supaya hidup berkecukupan. Bagaimana mungkin seorang janda miskin di Sarfat memberi makan kepada nabi Elia?

Sarfat termasuk wilayah Sidon. Rajanya bernama Etbaal. Ia mempunyai seorang anak bernama Izebel yang menikah dengan Ahab, raja Israel. Izebel memiliki ratusan nabi-nabi baal. Inilah yang menyeret raja Israel menjadi penyembah berhala. Kemungkinan, janda di Sarfat juga seorang penyembah berhala. Nabi Elia bergantung sepenuhnya kepada Allah dalam ketaatan dan kerendahan hatinya. Ia mengalami ujian dalam ketaatannya! Janda itu mau mendengarkan dan melaksanakan sabda Allah yang disampaikan melalui nabi Elia, maka ia dan anaknya hidup. Jikalau ia tidak mau mendengarkan sabda-Nya, maka ia dan anaknya akan mati karena kelaparan.

Pengenalan akan Allah dibentuk melalui proses kedekatan dan pengalaman secara pribadi. Apakah Anda mau mendengarkan dan melaksanakan firman-Nya?

(Sr. M. Sesilia L., P.Karm)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---