Kejujuran
Sabtu 13 Jun 2020Pw St. Antonius dari Padua, Imam dan Pujangga Gereja `Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat` (Mat 5:37) 1Raj 19:19-21; Mzm 16:1-2.5.7-10; Mat 5:33-37 ---o---
Kejujuran merupakan salah satu nilai dalam moralitas. Kejujuran merupakan sikap atau sifat seseorang yang mengatakan sesuatu dengan apa adanya, terus terang, tidak ditambah atau dikurangi. Seorang yang jujur akan selalu berusaha untuk mengatakan yang benar, tanpa disumpah sekalipun.
Lalu, apakah sumpah itu perlu? Katekismus Gereja Katolik menyebutkan, `Bersumpah atau mengangkat sumpah berarti memanggil Allah sebagai saksi untuk apa yang kita ucapkan` (art. 2150). Setiap sumpah yang diucapkan melibatkan kehadiran Allah dan kebenaranNya dalam setiap perkataan. Hal ini harus dipegang dengan hormat (bdk. art. 2153). Jadi setiap kali seseorang bersumpah, ia menghadirkan Allah dan ia pun dituntut untuk mengatakan kebenaran dalam nama Allah.
Jika kita sungguh menyadari kehadiran Allah dalam hati kita, kita pun akan dibimbing oleh hati nurani kita untuk selalu mengatakan dan berbuat yang benar, walaupun tanpa sumpah. Mengapa? Karena kita menghormati kehadiran Allah dalam diri kita, Allah yang hidup dan benar. Marilah kita selalu berusaha menyadari kehadiran-Nya dalam diri kita. Marilah kita juga selalu berusaha untuk berbuat yang jujur dalam setiap tindakan kita. Walaupun tidak dilihat orang lain, hendaknya kita juga berusaha untuk selalu bertindak jujur dan benar, karena Allah melihat segala sesuatu. (Rm. Josemara Caritas, CSE) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.