Keadilan Allah yang Membebaskan

Rabu 01 Jul 2020

Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir (Am 5:24)

Am 5:14-15.21-24; Mzm 50:7-13.16-17; Mat 8:28-34
---o---

Setelah kotbah di bukit, semakin banyak orang yang tertarik mengikuti Yesus. Suatu ketika Yesus ke daerah seberang danau Galilea yaitu di daerah Gadara, yang merupakan bagian dari Dekapolis (Sepuluh Kota), disana ada banyak orang bukan Yahudi dan saat itu ada pula dua orang yang kerasukan setan.

Kedua orang itu bagi orang Yahudi adalah najis. Kenajisan mereka disebabkan karena tiga hal: sebagai orang bukan Yahudi, hidup di pekuburan dan dikuasai oleh setan. Setan sendiri sesungguhnya gentar dengan Yesus karena mengetahui bahwa Yesus adalah Anak Allah, dan Ia bertindak sebagai Hakim.

Ketika Yesus membebaskan orang itu, Ia menunjukkan bahwa Kerajaan Allah hadir karena belas kasih dan penghakiman-Nya. Yesus membebaskan dan memberi keselamatan, namun penduduk setempat tidak menginginkan kehadiran Yesus (Mat 8:34). Manusia lebih memilih hal yang menguntungkan secara ekonomis daripada keselamatan jiwa. Sesungguhnya hidup manusia sangat berharga bagi Tuhan, jauh lebih berharga daripada sekelompok besar hewan yang dikorbankan. Apakah kita pernah menolak Dia dan tidak rela meninggalkan daerah nyaman dari hidup kita untuk keadilan dan kebenaran yang dinyatakan Allah?

(Sr. M. Eusebia, P. Karm)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---