Berani Berharap

Selasa 21 Jul 2020

Pfak St. Laurensius dari Brindisi Imam dan Pujangga Gereja

Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut (Mi 7:19)

Mi 7:14-15.18-20; Mzm 85:2-8; Mat 12:46-50
---o---

Pernahkah anda mengecewakan orang yang Anda kasihi, misalnya orangtua Anda? Sebagian besar dari kita akan mengatakan pernah, dan mungkin telah berulangkali membuat mereka kecewa dan bersedih hati. Lalu apa yang kita harapkan ketika kita menyadari bahwa kita telah menyakiti hati mereka? Tentu saja pengampunan dan kesempatan untuk dapat bertobat dan berubah, bukan? Berbahagialah kita apabila mempunyai orangtua yang penuh kasih dan pengertian, serta dapat memahami kelemahan anaknya.

Demikian pula halnya dengan kita yang berdosa di hadapan Allah. Patutlah kita bersyukur memiliki Allah yang baik dan Mahapengampun (bdk. Mi 7:18). Oleh kasih kerahiman-Nya kita berani berharap akan penghapusan dosa kita secara total. Ia seperti orangtua yang mengampuni, melupakan dan memberikan kesempatan bagi anak-anak-Nya yang sungguh mau bertobat (bdk. Mi 7:19), asalkan kita dengan rendah hati menyadari dan mengakui kelemahan dan dosa yang kita perbuat serta mau berbalik meninggalkan dosa-dosa tersebut.

Tuhan menghendaki agar setiap dari kita berani berharap akan kasih-Nya yang tak terbatas. Yang terpenting adalah bahwa dalam keadaan terburuk sekalipun, kita terus berani melangkah dalam iman dan membenamkan diri dalam lautan kerahiman Tuhan. Mari Berharap!

(Sr. M. Aloysie, P.Karm)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---