Mendengar Suara Tuhan
Kamis 23 Jul 2020Pfak St. Birgitta, Biarawati `Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar` (Mat 13:16) Yer 2:1-3.7-8.12-13; Mzm 36:6-11; Mat 13:10-17 ---o---
Mendengarkan bukanlah sekedar membuka telinga dan membiarkan suara masuk dan keluar begitu saja ke telinga. Mendengarkan adalah proses memahami, mengerti dan mau melakukan. Sejauh mana kita mau mendengarkan suara orang-orang yang ada di sekitar kita? Sejauh mana kita mendengarkan suara hati kita? Sejauh mana kita mau mendengarkan firman Tuhan melalui kotbah para imam dalam Perayaan Ekaristi?
Mendengarkan suara Tuhan secara benar dan setia bukanlah hal yang mudah, tetapi tidak berarti hal itu adalah sesuatu yang mustahil. Nabi Yeremia berlatih dari masa mudanya untuk mendengarkan suara Tuhan, sehingga ia berani untuk bernubuat, menyampaikan pesan Tuhan. Kita pun diminta untuk terus berlatih mendengarkan suara Tuhan dalam diri kita.
Demikian pula, kita bisa meneladan St. Birgitta. Dari sejak masa kecilnya, orang kudus ini sungguh mau mendengarkan suara Tuhan melalui kotbah pastornya yang ia ikuti setiap Perayaan Ekaristi. Kebiasaan ini menanamkan dalam hatinya benih-benih iman untuk peka, memahami dan mengerti kehendak Tuhan. (Regina) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.