Dibentuk Oleh Allah

Kamis 30 Jul 2020

Pfak St. Petrus Krisologus Uskup dan Pujangga Gereja

Sungguh, seperti tanah liat ditangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum Israel (Yer 18:6)

Yer 18:1-6; Mzm 146:2-6; Mat 13:47-53
---o---

Panggilan menjadi kudus bukan hanya untuk para imam, biarawan/wati saja, tetapi untuk semua umat Kristiani. Allah yang sangat mengasihi kita. Ia ingin agar kita bersatu dengan-Nya di surga. Akan tetapi, untuk dapat bersatu dengan-Nya, kita perlu dimurnikan, dibentuk dan diubah seperti bejana tanah liat yang dibentuk oleh tukang periuk.

Dosa menyebabkan kita tidak dapat bersatu dengan Allah. Ia mau membentuk kita menjadi pribadi yang sempurna lewat berbagai kejadian yang Ia izinkan terjadi dalam kehidupan kita. Kesempurnaan itu kita dapatkan dari kerendahan hati kita untuk mau berproses bersama Allah. Menjadi rendah hati tentu tidaklah mudah, kita perlu berdoa sambil memohon rahmat-Nya.

Sayangnya, manusia tidak seperti bejana. Manusia punya kehendak bebas, sedangkan bejana tidak. Ketika dibentuk Allah, manusia dapat mengeluh, bahkan memberontak. Syukurlah Allah Maharahim dan penuh kasih. Ia senantiasa memberikan kesempatan kepada kita untuk bertobat sampai saat Ia memanggil kita.

Mari kita berjuang untuk mau dibentuk Allah, agar kita menjadi bejana yang sempurna untuk dipakai Allah, demi kemuliaan nama-Nya.

(Gabriella Valentine)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---