Pewarta yang Buta
Selasa 04 Agust 2020Pw St. Yohanes Maria Vianney, Imam `Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang` (Mat 15:14) Yer 30:1-2.12-15.18-22; Mzm 102:16-21.29.22-23; Mat 15:1-2.10-14 ---o---
Sebagai pengikut Kristus, kita semua diutus untuk mewartakan Injil (bdk Mat 28:19; Mrk 16:15). Perutusan ini bukan hanya milik para imam, kaum religius atau mereka yang terpanggil untuk melayani. Tidak! Perutusan ini berlaku bagi semua pengikut Kristus, tanpa kecuali, dan bisa dilakukan sesuai dengan panggilan hidup dan status kita masing-masing. Apabila Anda seorang ibu rumah tangga, wartakanlah sabda Allah melalui kasih dan perhatian Anda kepada keluarga. Apabila Anda seorang pelajar, wartakanlah sabda Allah dengan belajar sungguh-sungguh demi kemuliaan Allah. Apabila Anda seorang pengusaha, wartakanlah sabda Allah dengan bekerja secara jujur dan bermurah hati terhadap sesama. Jadilah pewarta dan saksi Kristus melalui kegiatan-kegiatan Anda seharihari.
Sebagai pewarta Injil, kita dituntut untuk mewartakan kebenaran, yang tak lain adalah Allah sendiri, serta menuntun orang lain kepada kebenaran tersebut. Untuk bisa menuntun orang lain, mata kita harus terbuka dan melihat dengan jelas firman Allah yang menuntun langkah hidup kita (bdk Mzm 119:105). Jangan sampai mata kita dibutakan oleh egoisme, dosa, kelemahan, cacat cela dan konsep-konsep yang salah mengenai kebenaran Allah.
Mari kita refleksikan, apakah dalam mewartakan Injil kita menuntun orang lain kepada kebenaran, ataukah kita ini pewarta buta yang menuntun orang buta? (Sr. M. Amadea, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.