Seni Menjadi Pengikut Yesus
Kamis 06 Agust 2020Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini [...] (Mat 17:4) Dan 7:9-10.13-14; Mzm 97:1-2.5-6.9; 2Ptr 1:16-19; Mat 17:1-9 ---o---
Satu episode menarik dalam hidup Yesus adalah pengalaman di atas sebuah gunung, yang secara tradisi diyakini sebagai Gunung Tabor. Pengalaman ini menjadi satu-satunya pengalaman keilahian Yesus yang disaksikan secara langsung oleh tiga murid penting-Nya, Petrus, Yakobus dan Yohanes. Ini bukanlah pengalaman biasa, apalagi yang hadir adalah dua tokoh besar Perjanjian Lama, Musa dan Elia.
Ungkapan spontanitas dan kepolosan Petrus, `Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini` (Mat 17:4) menggambarkan bahwa Petrus bahagia dan ingin tetap mengecap kebahagiaan itu dengan menawarkan untuk mendirikan tiga kemah. Yesus tidak menginginkannya. Bagi Yesus ada yang jauh lebih penting daripada sekedar menikmati kebahagiaan di gunung itu. Dia harus turun gunung, menyelesaikan misi-Nya menyelamatkan manusia. Penyelamatan manusia tidak ditempuh dengan menikmati kebahagiaan tetapi dengan cara memikul salib dan masuk dalam kegelapan makam, merasakan pengalaman jauh dari Allah.
Hidup Kristiani bukanlah sebuah penghiburan melulu, bukan pula pengalaman kebahagiaan inderawi, rasa senang, nikmat, diterima, dihormati, dan sebagainya, tetapi dalam jalan sulit menempuh jalan salib. Percayalah, usaha kita tidak akan sia-sia. Memilih Yesus adalah memilih jalan sulit seperti Yesus. Inilah seni menjadi pengikut Yesus. (Rm. Elisa Maria, CSE) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.