Iman yang Hidup
Sabtu 08 Agust 2020Pw St. Dominikus, Pendiri Ordo Pengkotbah, Imam `Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu?` (Mat 17:17) Hab 1:12 - 2:4; Mzm 9:8-13; Mat 17:14-20 ---o---
Teguran Yesus ini menyadarkan kita yang menyebut dirinya orang Kristen atau pengikut Kristus. Setiap pengikut Kristus diberi kuasa untuk menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan (bdk. Mrk 16:17-18) asalkan kita sungguh-sungguh percaya akan Allah dan kuasa-Nya yang menyembuhkan dan membebaskan.
Yesus tidak mengatakan bahwa para murid-Nya tidak beriman, melainkan kurang percaya. Hanya saja, iman yang dibutuhkan merupakan hasil dari sebuah relasi yang mendalam dengan Allah, bukan sekedar `hiasan.` Iman bertumbuh karena kepercayaan yang kokoh terhadap Allah dan selalu bersandar pada kekuatan Allah. Para murid Yesus ragu akan kuasa Allah yang telah diberikan kepada mereka. Mereka tidak percaya diri dan tidak berdaya apabila Yesus tidak ada bersama mereka. Inilah sebuah contoh kegagalan iman. Kegagalan iman ini menunjukkan bahwa mereka masih bersandar pada pikiran dan kekuatan mereka sendiri, serta belum sepenuhnya mengandalkan Allah dan kuasa-Nya.
Di zaman ini orang lebih membutuhkan dan percaya pada kesaksian hidup. Maka kita sebagai pengikut Kristus dituntut untuk memiliki iman yang sungguh hidup dan diwujudkan dalam pikiran, perkataan serta tindakan sehari-hari. Mari kita terus belajar mengandalkan Tuhan dan menumbuhkan iman kita kepada-Nya. (Fr. Gonzaga, CSE) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.