Membangun Gereja
Minggu 23 Agust 2020Hari Minggu Biasa XXI `Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya` (Mat 16:18) Yes 22:19-23; Mzm 138:1-3.6.8; Rm 11:33-36; Mat 16:13-20 ---o---
Apabila seseorang ingin membangun sebuah rumah, maka ia perlu menyusun sebuah pondasi yang kuat dan sepadan dengan ukuran rumah yang ingin ia bangun. Semakin besar dan tinggi bangunan yang hendak ia bangun, semakin besar dan dalam pondasi yang perlu ia susun. Apabila pondasinya tidak kuat, maka pondasi itu tidak akan bisa menahan beban seluruh bangunan. Hal ini dapat menyebabkan bangunan tersebut runtuh.
Seperti halnya sebuah bangunan yang besar, Gereja pun dibangun atas dasar yang kokoh dan kuat. Gereja yang dimaksud di sini bukan hanya sekedar bangunan gereja semata-mata, namun Gereja sebagai `bangunan` umat Allah. Umat Allah, yang percaya kepada Kristus, membangun sebuah Gereja yang kokoh dan masih berdiri teguh sampai sekarang. Apakah yang membuat Gereja kita menjadi kokoh sedemikian rupa? Tidak lain ialah iman dan kepercayaan kita kepada Allah. Inilah batu pondasi yang menjadi dasar bangunan Gereja kita.
Apakah kita memiliki iman dan kepercayaan yang sedemikian kokoh, seperti sebuah batu karang? Atau iman kita hanyalah seperti ranting yang rapuh, yang mudah dibengkokkan dan patah oleh omongan orang lain yang menggoncangkan iman kita? Marilah kita mohon karunia iman kepada Allah, agar kita mampu membangun bangunan iman yang kokoh bertahan sampai akhir hidup kita. (Rm. Josemara Caritas, CSE) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.