Hikmat Dunia
Kamis 03 Sep 2020Pw St. Gregorius Agung, Paus dan Pujangga Gereja Jika ada di antara kamu yang menyangka dirinya berhikmat menurut dunia ini, biarlah ia menjadi bodoh, supaya ia berhikmat. Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah (1Kor 3:18-19) 1Kor 3:18-23; Mzm 24:1-6; Luk 5:1-11 ---o---
Semua orang pasti ingin menjadi yang terbaik dan akan mencoba segala usaha untuk selalu menjadi yang terbaik. Terlebih lagi di zaman modern saat ini, banyak orang berlomba-lomba untuk mendapatkan penilaian yang terbaik dari orang lain. Ditambah lagi dengan adanya media sosial yang banyak mengubah pola perilaku manusia zaman ini. Like dan comment di media sosial menjadi sebuah trend yang dikejar dan menjadi suatu kebanggaan tersendiri. Manusia lupa bahwa itu semua tidak menjadi sebuah jaminan dalam keselamatan. Ketika manusia dihadapkan pada kematian maka semua ini adalah fana dan kesia-siaan.
Lalu, apakah dengan demikian kita tidak perlu menjadi yang terbaik, dengan memiliki banyak pengetahuan, kesuksesan, popularitas, keluarga, menjalin relasi dan lain sebagainya? Jawabannya adalah tergantung dari bagaimana kita memandang semua itu, jika kita menjadikan semua itu yang utama dan terutama, bahkan menjadi `tuhan` dalam hidup kita maka manusia dengan sendirinya diperbudak oleh hikmat dunia ini yang pada akhirnya membawa kepada kesia-siaan.
Hari ini pada peringatan St. Gregorius Agung, kita mau semakin menyadari bahwa hikmat dunia ini akan menjadi sia-sia jika kita tidak pernah menyertakan Tuhan dalam hidup kita. (Sr. M. Martha, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.