Tolok Ukur Pengikut Kristus
Sabtu 12 Sep 2020Pekan Biasa XXIV
Pfak Nama St. Perawan Maria yang Tersuci `Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur` (Luk 6:44) 1Kor 10:14-22; Mzm 116:12-13.17-18; Luk 6:43-49 ---o---
Ada pribahasa mengatakan, `Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, sedangkan manusia mati meninggalkan kenangan dari perbuatannya.` Peribahasa ini mau menyatakan bahwa setiap dari kita pasti memiliki sesuatu yang dapat dikenang oleh orang lain, baik itu hal baik atau yang buruk.
Walaupun ada orang yang terus berbangga menceritakan segala kebaikannya, namun saat ia hadir ditengah-tengah kita menciptakan suasana tegang dan tidak aman. Lalu apakah benar bahwa orang itu adalah orang baik? Bukankah seseorang dikatakan baik jika seluruh hidupnya dipenuhi dengan kasih? Kasih menjadi tolok ukur bagi seorang pengikut Kristus yang sejati.
Sebagai contoh sebuah keluarga Katolik yang tinggal di lingkungan keluarga non-Kristen bisa berbaur dengan orang di sekitarnya dan rumah mereka menjadi tempat berkumpul bagi para tetangga dan orang-orang merasa nyaman datang bertamu ke rumah tersebut. Keluarga ini tidak menceritakan tentang Yesus, mereka hanya mengasihi setiap orang yang datang ke rumahnya, dan kehadiran mereka selalu dirindukan dalam setiap pertemuan-pertemuan. Inilah bukti perbuatan kasih dalam hidup bermasyarakat. `Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi` (Yoh 13:35). (Sr. M. Brigitta, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.