Kapankah Kesempatan itu Datang?
Sabtu 24 Okt 2020Pekan Biasa XXX
Pfak St. Antonius Maria Claret, Uskup `Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!` (Luk 13:8-9) Ef 4:7-16; Mzm 122:1-5; Luk 13:1-9 ---o---
Pada Injil hari ini kita melihat sebuah gambaran bahwa dosa dapat mengakibatkan penderitaan yang besar, walaupun semua penderitaan bukan berarti karena dosa. Kemudian dilanjutkan dengan sebuah dialog yang menggambarkan percakapan antara Bapa dan Putera dalam suatu perumpamaan pemilik kebun anggur. Allah telah seringkali memberikan kesempatan kepada kita agar kita mau bertobat dan kembali kepada-Nya serta mentaati hukum-Nya agar bertumbuh di dalam-Nya.
Kerahiman Allah ternyata lebih besar dari yang kita pikirkan. Dengan perantaraan Yesus, kita selalu mendapat kesempatan untuk dapat kembali hidup dalam kasih Allah. Yesus bekerja siang dan malam memberikan rahmat pertobatan bagi kita dengan harapan agar kelak ketika maut telah menjemput kita, kita sudah siap dan tidak terlambat dan menyesal, sehingga kita tetap dapat berdiri tegak dihadapan Tuhan saat kita harus memberi pertanggungjawaban di hadapan-Nya.
Jadi, sampai kapan kesempatan untuk bertobat itu diberikan kepada kita? Jawabannya adalah: `...berjagajagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau larut malam, atau pagi-pagi buta` (Mrk 13:35). (Fr. Bonaventura de Cordis Iesu, CSE) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.