Rindunya Allah Untuk Menolong

Jumat 30 Okt 2020

Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. [...]. Tiba-tiba datanglah seorang yang sakit busung air di depan-Nya (Luk 14:1-2)

Flp 1:1-11; Mzm 111:1-6; Luk 14:1-6
---o---

Seandainya Anda seorang dokter, apa reaksi Anda jika di hari libur Anda diundang seseorang untuk makan di rumahnya, lalu saat sedang makan tibatiba datang seseorang yang sakit yang minta diobati saat itu? Sangat mungkin, Anda menolak permintaannya dengan alasan bahwa saat itu dan tempat itu bukanlah saat dan tempat untuk pengobatan lalu kita sarankan dia untuk datang di tempat praktik kita dan pada hari praktik juga.

Kurang lebih seperti itulah kisah Yesus di atas. Pada hari Sabat Ia sedang makan di rumah salah seorang pemimpin Farisi, tiba-tiba datang seorang sakit busung air. Reaksi Yesus? Saat itu dan di situ juga Ia menyembuhkannya! Ia tidak mengulur-ulur waktu untuk menolongnya. Padahal, kalau dipikir, bisa saja Yesus menyuruhnya datang esok harinya, karena si sakit busung air itu memang sudah sekian lama mengidap sakitnya, jadi baginya menunggu sehari bukan masalah? Lebih lagi, Yesus sendiri akan jauh lebih aman karena tidak dianggap pelanggar hukum Sabat yang harus dihukum. Jadi, lihatlah, betapa mendesaknya kerinduan Allah untuk menolong dan menyelamatkan kita! Sesungguhnya Allah jauh lebih rindu untuk menyelamatkan kita daripada kerinduan kita untuk diselamatkan-Nya!

(Sr. M. Andrea, P.Karm)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---