Rendah Hati

Selasa 03 Nop 2020

Pfak St. Martinus de Porres, Biarawan

Yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan (Flp 2:6)

Flp 2:5-11; Mzm 22:26-32; Luk 14:15-24
---o---

Setiap orang pasti tidak ingin bila dirinya direndahkan, bahkan sering kita jumpai banyak orang yang mengaku sebagai anak pejabat, anak pengusaha, anak artis dan sebagainya hanya agar bisa dilayani oleh orang lain. Berbeda dari orang kebanyakan,Yesus yang adalah Anak Allah justru tidak ingin identitasnya diketa-hui banyak orang. Yesus adalah pribadi yang sangat rendah hati. Ia yang adalah Allah namun mau menghampa-kan dirinya dan mengambil rupa seorang hamba. Ia mau menerima semua yang datang kepada-Nya baik orang buta, kusta, lumpuh, kerasukan. Yesus bahkan tidak segan untuk membasuh kaki murid-murid-Nya.

Kerendahan hati dan pikiran Kristus harus terdapat dalam para pengikut-Nya yang terpanggil untuk hidup berkorban dan tanpa mementingkan diri, mempeduli-kan orang lain dan berbuat baik kepada mereka.

St.Theresia Lisieux menyadari bahwa setiap kebajikan hanya dapat ia lakukan hanya karena rahmat Allah. Marilah dengan bersandar kepada rahmat Allah kita belajar menjadi rendah hati. Apakah kita telah bersikap rendah hati seperti Yesus? Maukah kita melayani orang lain? Ataukah kita selalu ingin dilayani?

(Sr. M. Rosalind , P.Karm)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---