Salib Jembatan Hidup
Rabu 04 Nop 2020Pw. St. Karolus Borromeus, Uskup `Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku` (Luk 14:27) Flp 2:12-18; Mzm 27:1.4.13-14; Luk 14:25-33 ---o---
Ada sebuah kartun singkat yang menayangkan orangorang memikul salibnya masing-masing menuju sebuah tujuan. Diantara mereka ada seorang yang mengeluh kepada Tuhan bahwa salibnya terlalu panjang dan berat. Karena itu ia memohon kepada Tuhan agar salibnya itu dipotong menjadi pendek. Dan Tuhan mengabulkan permohonannya. Dengan mudah dan sukacita si pengeluh memikul salibnya yang sudah menjadi pendek dan ringan. Di akhir perjalanannya itu, terbentang sebuah jurang yang dalam. Setiap orang dapat menggunakan salibnya untuk melewati jurang itu, tetapi si pengeluh hanya dapat memandang karena salib yang ia gunakan tidak cukup panjang untuk melewati jurang itu.
Setiap orang pasti mempunyai salib bagaimanapun bentuknya. Namun, iman akan Kristus mengajar kita untuk bersikap positif dalam menghadapi tantangan dan penderitaan hidup, karena didalamnya kita bisa melihat harapan yang berasal dari Tuhan Yesus. Hanya melalui saliblah kita dapat mengalami hidup yang baru.
Sebagai murid Yesus, kita harus mau memikul salib bukan berarti kita mau mati di atas kayu salib, melain-kan mau bangkit bersama Yesus dalam kemuliaan-Nya. Melalui jalan penderitaan ini, kita akan memperoleh kebahagiaan dan kehidupan yang kekal. (Sr. M. Aileen, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.