Kekudusan, Sumber Kesuburan
Senin 09 Nop 2020Pesta Pemberkatan Gereja Basilik Lateran `Sebab bait Allah adalah kudus, dan bait Allah itu ialah kamu` (1Kor 3:17b). Yeh 47:1-2.8-9.12; Mzm 46:2-3.5-6.8-9 .1Kor 3:9-11.16-17 Yoh 2:13-22 ---o---
Kalau kita mencari kata-kata kunci dari ke tiga bacaan Misa hari ini, maka yang kita temukan ialah kata `kudus` dan `subur.` Dalam surat St. Paulus kepada jemaat di Korintus itu kita diingatkan bahwa kita ini adalah bait Allah. Oleh karena itu kita ha-rus menjaga kekudusan diri kita supaya layak menjadi tempat Allah bersemayam. Dalam bacaan Injil kita mendengar tentang Yesus yang mengusir orang-orang yang berjualan dalam Bait Suci, ini merupakan sebuah symbol dimana Yesus juga ingin mengusir segala dosa yang ada. Kita harus sadar bahwa kita adalah bait-bait Allah. Dosa tidak dapat kita biarkan tinggal dan meng-uasai diri kita, karena itu akan mencemarkan kekudusan bait Allah, yang adalah diri kita sendiri.
Bila kita telah bersih dari dosa-dosa, maka Allah akan bebas berkarya dalam diri kita, ibarat sungai yang keluar dari Bait Suci yang digambarkan oleh Nabi Yehezkiel dalam bacaan pertama. Sungai itu menjadikan air yang asin menjadi tawar, sehingga ikan-ikan dapat berkembang biak dengan sangat baik di dalamnya (Yeh. 47:10), memberi kesuburan pada pohon-pohon di tepinya, sehingga setiap bulan keluar buah yang baru, buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat. Itu juga simbol dari jiwa yang subur, yang menghasilkan pelbagai macam kebaikan bagi sesama, karena kasih Allah yang memancar keluar darinya. (Sr. Marietta, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.