Menjadi Tulus Seperti Yusuf

Jumat 18 Des 2020

Hari Biasa Khusus Adven III

Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. (Mat 1:19)

Yer 23:5-8; Mzm 72:2.12-13.18-19; Mat 1:18-24
---o---

Di zaman sekarang ini, banyak orang yang tidak peduli lagi dengan sesamanya. Ketika orang lain menderita, yang mereka pikirkan adalah `itu urusan dia, saya tidak perlu ikut campur`. Sudah tidak ada lagi kasih dalam hati mereka. Ketika orang lain jatuh dalam sebuah permasalahan, yang ada hanyalah hujatan, dan cemoohan. Atau ketika orang terdekatnya dijelekkan, mereka malah melarikan diri, pura-pura ti-dak kenal. Inikah yang patut kita laku-kan sebagai pengikut Yesus?

Dalam injil hari ini, kita bisa belajar dari sosok Yusuf. Karena ketulusan hatinya, ia tidak ingin mencemarkan nama baik Maria, walaupun dari segi duniawi, sulit untuk melakukan hal seperti ini, apalagi dalam kondisi yang dialami Yusuf dan Maria saat itu. Di pikiran kita, seharusnya Yusuf merasa sakit hati dan ke-cewa, bahkan marah, tetapi kenyataannya tidak. Ia tidak meninggalkan Maria begitu saja. Inilah kasih yang sejati. Semuanya ini terjadi karena adanya relasi yang mendalam antara Yusuf dan Tuhan sendiri. Ketika kita bera-da dekat dengan Tuhan, maka hidup kitapun diubah menjadi serupa dengan Tuhan yang penuh kasih. Biarlah dimasa penantian ini, kita mau semakin memperbaharui hidup kita, memperdalam relasi kita dengan Tuhan, sehingga dihari natal nanti, kita dapat menyambut kelahiran Yesus dengan hati yang suci dan murni.

(Sr. M. Ellen, P.Karm)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---