Tubuh untuk Menghadirkan Allah
Kamis 24 Des 2020Hari Biasa Khusus Adven IV Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel,yang berarti: Allah menyertai kita. (Mat 1:23) 2Sam 7:1-5.8-12.16; Mzm 89:2-5.27.29; Luk 1:67-79 ---o---
Kita semua mempunyai tubuh, tetapi, pernahkah kita merefleksikan tubuh? Misalnya, untuk apa tubuh ini? Apa makna teologis tubuh ini? Pertanyaan ini mungkin terdengar aneh. Bagaimana tubuh di-refleksikan dan dihubungkan dengan Tuhan? Kalau Surga dan neraka direfleksikan dan dikaitkan dengan Tuhan kita mungkin masih bisa menerima, tetapi bagaimana dengan tubuh itu sendiri?
Firman itu telah menjadi manusia (Yoh 1:14a). Natal adalah misteri Allah yang berinkarnasi menjadi manusia. Yohanes Paulus II mengatakan, `Melalui fakta bahwa Sabda Allah menjadi daging, tubuh memasuki teologi melalui pintu utama.`
Misteri Inkarnasi Kristus bisa membawa kita kepada banyak refleksi, termasuk refleksi tentang tubuh. Salah satunya: Allah yang tak kelihatan, menjadi kelihatan dalam tubuh Yesus Kristus. Jadi, tubuh berfungsi untuk menghadirkan Allah. Ketika orang banyak berjumpa dengan Yesus, mereka berjumpa dengan kasih Allah, kebijaksanaan Allah, kuasa Allah, dan seterusnya.
Sudahkah dengan tubuh, kita menghadirkan Allah bagi sesama? Ketika sesama berjumpa dengan kita, apa-kah ia berjumpa dengan kasih Allah dan kebijaksanaan-Nya? Dalam terang Natal, Allah yang semakin nyata sebagai Emmanuel. Mari kita semakin nyata menghadirkan Tuhan bagi sesama. (Sr. M. Andrea, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.