MAUT? SIAPA TAKUT
Rabu 13 Jan 2021Pfak St.Hilarius, Uskup dan Pujangga Gereja Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan (Ibr 2:15) Ibr 2:14-18; Mzm 105:1-4.6-9; Mrk 1:29-39 ---o---
Hal pertama yang terbersit dalam pikiran saya ketika membaca ayat ini adalah, respon banyak orang saat mendengar kata `maut`. Apakah yang Anda pikirkan saat ditanya mengenai `maut`? Banyak orang ketakutan saat mendengar kata `maut`. Tetapi, ada juga yang dengan berani menghadapi `maut` itu, seperti para martir yang rela menderita dan mati karena iman dan cintanya kepada Kristus. Mereka disebut juga sebagai saksi iman.
Sebagai murid Kristus kita pun dipanggil untuk bersaksi tentang Allah yang menjadi manusia, sengsara, wafat dan bangkit. Kesaksian tentang Allah ini berhadapan dengan berbagai macam kesulitan, ketidakadilan, penganiayaan fisik, batin dan rohani, dsbnya dalam hidup sehari-hari. Namun, dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan harus disampaikan kepada sesama kita (bdk. Luk 4:46-47).
Dalam Injil hari ini, kita melihat kasih kerahiman Allah melalui kisah ibu mertua Petrus yang disembuhkan-Nya. Allah kita adalah Allah Maharahim dan Mahacinta. Semoga kita semakin bertumbuh dalam iman dan pengharapan kepada-Nya, dan tidak takut akan kematian, melainkan percaya bahwa kerahiman dan cinta Allah selalu tercurah bagi kita. (Sr. Filippa N., P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.