KITA SI BUNGSU DAN SI SULUNG
Sabtu 06 Mar 2021Hari Biasa Pekan II Prapaskah
Hari Sabtu Imam Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa (Luk 15:18) Mi 7:14-15.18-20; Mzm 103:1-4.9-12 ; Luk 15:1-3.11-32 ---o---
Perumpamaan ini mengisahkan dua saudara dengan pribadi yang berbeda. Keduanya indah di mata Tuhan. Allah menciptakan keduanya begitu unik dan berharga di mata-Nya. Tidak ada pribadi yang sama antara satu dengan yang lainnya, dan keduanya telah melakukan tindakan yang melanggar cinta kasih.
Kisah si bungsu yang berani meminta warisan selagi bapanya masih hidup telah membawa kepada dosa. Namun hatinya terbuka oleh rahmat Allah, mendorong dia bangkit dan bertobat, dia menemukan kembali hidupnya yang mati dan tidak berarti, sehingga belas kasih dan kerahiman Allah mengubahnya menjadi manusia yang baru.
Kematian dan kebangkitan seseorang tidak dinilai saat waktu dikubur, Si bungsu bangkit dari keterpurukannya untuk memulai hidup yang baru tanpa rasa malu akan masa lalunya.
Sedangkan si sulung yang setiap saat hidup dan tinggal bersama bapanya merasa sebagai orang asing dan pekerja. Sikap si sulung melukai hati bapanya. Kata ayahnya `Anakku segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu` (bdk Luk 15:31). Sikap keduanya ada dalam diri kita. Namun Allah Maharahim tetap menjadikan kita sebagai ahli waris-Nya. (Sr. Jeanne, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.