JALAN MENUJU KEKUDUSAN
Rabu 05 Mei 2021Pw St. Angelus, Imam dan Martir (Ocarm) `Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak (Yoh 15: 5) Kis 15:1-6; Mzm 122:1-5; Yoh 15:1-8 ---o---
Bukankah kita semua dipanggil untuk menjadi kudus? `Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna` (Mat 5:48). Juga dalam seruan apostolik Paus Fransiskus Gaudete et Exultate menegaskan bahwa kita semua dipanggil menjadi kudus.
Panggilan kepada kekudusan itu merupakan sebuah perjuangan hidup (bdk.1Kor 9:24) yang dibangun atas dasar relasi dengan Tuhan melalui doa pribadi, perayaan sakramen-sakramen, membaca dan merenungkan Sabda Tuhan, hidup dalam kasih persaudaraan, dan pelayanan kepada sesama.
Jalan menuju kekudusan bukan karena melakukan hal yang besar, melainkan melalui hal-hal yang kecil dan sederhana, misalnya orang tua yang penuh kasih, suami dan isteri yang saling memaafkan, tidak bergosip, dan berbicara lemah lembut. Kata Paus Fransiskus, `Orang-orang kudus tidak membuang energi dengan mengeluh tentang kegagalan orang lain; mereka bisa menahan lidahnya dengan kesalahan saudara mereka, dan menghindari kekerasan verbal yang merendahkan dan memperlakukan orang dengan buruk.`
Tuhan, Engkau Allah yang Maharahim,.. (Sr. M. Sesilia L., P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.