TINGGAL DALAM TUHAN
Kamis 03 Jun 2021Pw St. Karolus Lwanga dan kawan-kawan. Martir Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, ... (Mrk 12:33) Tb 6:10-11; 7:1.6.8-13; 8:1.5-9; Mzm 128:1-5 ; Mrk 12:28-34 ---o---
Hukum utama dan terutama adalah kasih, pertama mengasihi Allah dan kemudian mengasihi sesama. Mengasihi Allah tanpa mengasihi sesama adalah suatu kebohongan, karena `barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.` (1Yoh 4:20). Sebaliknya, mengasihi sesama tanpa mengasihi Allah terlebih dahulu akan membawa kepada kasih yang sia-sia. Bagaimanakah kasih yang sia-sia ini?
Santo Paulus telah menuliskan sangat indah apa arti kasih yang sejati dalam 1 Kor 13:4-7, maka ketika kasih kita kepada sesama tidak dilandaskan pada kasih kita kepada Allah, maka kita tidak akan mencapai kasih yang sejati, yaitu kasih yang tanpa syarat dan rela berkorban, seperti yang Yesus lakukan di atas kayu salib demi kasih-Nya kepada umat manusia. Allah adalah kasih, maka ketika kita tidak bersama Allah kita tidak hidup di dalam kasih, dan ketika kita tidak hidup dalam kasih, maka kita tidak hidup di dalam Allah.
Pada hari ini St. Karolus Lwanga dan kawan kawannya telah sampai dan membuktikan kasih sejati itu, yaitu mengasihi Allah sampai pada maut melalui jalan kemartiran di Afrika. Mari kita mohon rahmat Tuhan. (Sr. M. Martha, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.