PEMBAWA DAMAI

Selasa 22 Jun 2021

Pfak St. Paulinus dari Nola, Uskup, St. Yohanes Fisher, Uskup, dan St. Thomas More, Martir

Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka (Mat 7:12)

Kej 13:2.5-18; Mzm 15:2-5; Mat 7:6.12-14
---o---

Setiap manusia ingin hidup damai, rukun, dan bahagia, bagaimanakah hal itu dapat kita capai? Dengan hidup dalam kasih. St.Matius menulis, `kasihilah Tuhan Allahmu dan kasihilah sesamamu manusia` (Mat 22:37.39), yang artinya kita perlu mengasihi Tuhan yang hadir dalam diri sesama. Kita hanya dapat mengasihi sesama bila kita telah mengasihi diri sendiri dengan menerima setiap kekurangan dan kelebihan kita dan menerima masa lalu kita, menghargai diri, serta berdamai dengan diri. Bila damai ada dalam hati kita, maka kitapun dapat membawakan damai kepada orang lain, saat kita dapat menerima kekurangan kita dengan kelemahlembutan maka kita dapat menerima kekurangan orang lain sehingga kita dapat bersabar dengan kekurangan diri dan kekurangan orang lain.

St. Fransiskus Asisi berdoa, `Tuhan jadikanlah aku pembawa damai bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih. Tuhan, semoga aku ingin lebih menghibur daripada dihibur. Memahami daripada dipahami, mencintai daripada dicintai. Sebab dengan memberi aku menerima, dengan mengampuni aku diampuni, dengan mati suci aku bangkit lagi untuk hidup selama-lamanya.`

Mari kita wujudkan dalam hidup bersama.

(Sr. M. Rosalind, P.Karm)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---