RUMAH ALLAH
Kamis 23 Sep 2021Pw St. Padre Pio dari Pietrelcina, Imam Jadi naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu... (Hag 1:8a) Hag 1:1-8; Mzm 149:1-6.9; Luk 9:7-9 ---o---
Terkadang di dalam menghadapi kesukaran hidup, kita lupa bahwa kita memiliki Allah yang sanggup melakukan segala sesuatu, sehingga kita hanya mengandalkan kekuatan kita sendiri, seperti bangsa Israel yang masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri dan tetap meninggalkan Rumah Tuhan sebagai reruntuhan. Nabi Hagai mengingatkan kita, bahwa Rumah Tuhan-lah yang harus kita dahulukan, sebab segala berkat dan pertolongan datang dari Allah (bdk. Hag. 2:16-20).
Bagi kita orang percaya, seperti yang dikatakan Santo Paulus, kitalah bait Allah tersebut (bdk. IKor 3:16). Oleh sebab itu, kita pun diajak untuk membangun Rumah Tuhan. Membangunnya terutama atas dasar doa dan Sabda Allah, meneguhkan dan membersihkan-Nya dalam penerimaan dan penghayatan sakramen-sakramen, dan menghiasi-Nya dengan kebajikan-kebajikan ilahi.
Kita belajar dari Santo Padre Pio yang kita peringati hari ini. Hidupnya tidak pernah lepas dari doa: ia mencintai Sabda Allah dan bersatu dengan Sang Sabda, penghayatannya akan sakramen-sakramen sangat mendalam, sehingga jiwanya bersinar oleh kebajikan ilahi. Santo Padre Pio, berdoalah hari ini bersama-sama dengan kami. Amin. (Sr. M. Viona, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.