MELAYANI DENGAN KASIH
Selasa 05 Okt 2021Pfak St. Faustina Kowalska, Perawan Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri?... (Luk 10:40) Yun 3:1-10; Mzm 130:1-4.7-8; Luk 10:38-42 ---o---
Perkataan Marta di atas, lahir dari kesalahpa-hamannya yang beranggapan bahwa melayani selalu berhubungan dengan kerja fisik untuk menghasilkan sesuatu seperti yang dikerjakannya ketika Yesus datang mengujungi rumahnya. Kesalahpahaman tersebut membuat dia menganggap Maria tidak melakukan pelayanan terhadap Yesus karena hanya duduk dekat kaki-Nya sambil mendengarkan perkataan Yesus. Akibatnya, dia membujuk Yesus untuk menegur Maria dan mesti melakukan pelayanan yang berhubungan dengan kerja fisik seperti yang di laku-kannya.
Marta kurang memahami bahwa pelayanan selalu hadir dalam berbagai macam bentuk. Keanekaragam-an pelayanan membuat kehidupan Gereja menjadi sangat kaya. Kekayaan tersebut mesti dipelihara dengan memberikan penghargaan terhadap pilihan orang untuk melayani dalam bentuk apa saja.
Melayani bukan hanya pekerjaan seorang hamba atau orang-orang bawahan. Setinggi apapun jabatan seseorang, melayani tetap menjadi panggilannya. Atas dasar itu, tidak ada alasan bagi seorang pengikut Kristus untuk membanggakan bentuk pelayanan diri atau kelompoknya. Kunci utamanya cinta dan ketulusan. Bukan untuk mencari pujian orang lain. (Sr. M. Philomena, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.