Pertolongan Sang Fajar
Sabtu 22 Jan 2022Hari Kelima Pekan Doa Sedunia
Pfak St. Vinsentius, Diakon dan Martir Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka, `Ia tidak waras lagi` (Mrk 3:21) 2Sam 1:1-4.11-12.19.23-27; Mzm 80:2-3.5-7; Mrk 3:20-21 ---o---
Kerinduan berbuat sesuatu yang baik biasanya membawa rasa sukacita, apalagi bila kita lakukan untuk melayani Tuhan. Namun apa yang terjadi bila maksud baik kita dicela oleh orang? Apa jadinya bila ketika kita melayani Tuhan hal yang tidak menyenangkan menimpa kita? Haruskah kita berhenti dan tidak lagi mau melayani? Tentu tidak. BIla kita ingat bahwa pertolongan Tuhan seperti fajar yang pasti terbit, kita pun bisa menenangkan hati dengan menyadari bahwa kita tidak ditinggalkan Tuhan.
Mungkin ini saatnya kita berhenti sejenak untuk memeriksa kembali motivasi kita melayani, barangkali sudah bergeser dari tujuan semula yang adalah untuk Tuhan semata menjadi supaya `aku` menjadi puas. Waktunya untuk mencari pendapat orang yang lebih bijaksana, atau mungkin inilah saatnya kita menerima keadaan untuk menjadi lebih rendah hati, dan apapun itu akan lebih tepat dilakukan bersamaan dengan meningkatkan kualitas hidup doa kita, agar kita dapat menyambut Tuhan, Sang Fajar hidup kita. (Fr. Gregorius Maria, CSE) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.