DOSA KEKAL
Senin 24 Jan 2022Pw. St. Fransiskus dari Sales, Uskup dan Pujangga Gereja
Hari ketujuh Pekan Doa Sedunia Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal (Mrk 3:29) 2Sam 5:1-7.10; Mzm 89:20-22.25-26; Mrk 3:22-30 ---o---
Dalam Injil pada hari ini, Yesus berhadapan dengan ahli-ahli Taurat yang menilai karya-karya pelayanan Yesus sebagai kerasukan Beelzebul dan menggunakan kuasa penghulu setan untuk mengusir setan. Lalu Yesus mengingatkan bahwa kata-kata mereka untuk menilai Yesus itu `menghujat Roh Kudus`. Ahli-ahli Taurat di sini bersalah sampai jatuh dalam dosa kekal yakni menghujat Roh Kudus, karena mereka menilai karya-karya pelayanan Yesus berdasarkan pemahaman mereka sendiri yang bisa saja dipengaruhi oleh iri hati bahkan mungkin punya intensi yang jahat untuk menjatuhkan Yesus, sehingga melihat karya Yesus sebagai karya setan.
Ketika kita iri hati atau menyimpan dendam, tidak menutup kemungkinan bagi kita untuk menilai perbuatan baik orang lain sebagai suatu kejahatan. Bahkan bisa jadi, ketika mereka ingin berdamai dengan kita, justru dianggap sebagai suatu tipuan belaka. Di sini kita juga bisa menghujat Roh Kudus yang adalah Roh cinta kasih, karena tidak mau mengampuni. Maka marilah kita selalu memohon terang Roh Kudus agar tidak jatuh dalam dosa yang kekal. (Sr. M. Faustiana, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.